Dikutip Android Authority, Play Store dikeluarkan pada 2008 jadi teknik pemakai untuk download aplikasi serta game pada metode operasi Android yang saat itu adalah OS baru. Awalnya, aplikasi ini bernama Android Market.
Toko itu memberikan tambahan suport untuk aplikasi berbayar pada 2009 di AS serta Inggris, dan berkembang ke pasar internasional di tahun 2010. Di tahun yang sama, Google mengeluarkan eBookstore.
Pada 2011, Google Music dikeluarkan serta Android Market memberikan tambahan suport untuk buku dan persewaan film di AS. Beberapa toko yang dikeluarkan Google tentunya membuat pemakai bingung.
Pada akhirnya Google putuskan untuk menyatukan semua tokonya ke Google Play pada 2012. Waktu pengumuman penyatuan itu, Google bawa bukti jika semua pembelian lewat Google Play akan berbasiskan cloud. Berarti pemakai tidak butuh cemas kehilangan file yang diunduhnya. Pemakai dapat mengunduhnya dari toko tanpa ada butuh lakukan refresh hp.
Pada peluncuran Google Play, toko itu mempunyai 450.000 aplikasi serta game Android untuk didownload. Google Play berperan untuk tempat beli beberapa piranti Nexus.
Pada Agustus tahun 2012, Google mengutarakan gagasan untuk tawarkan kartu hadiah Google Play dengan fisik di AS, yang sangat mungkin beberapa orang yang tidak mempunyai kartu credit atau debet untuk beli aplikasi, permainan, serta content yang lain dari toko.
Selanjutnya pada Mei 2014, Google Play Store lakukan beberapa pergantian, meliputi penambahan beberapa info pada tiap gambaran aplikasi, terhitung rangking serta ukuran file.
Google memperjelas jika pada musim panas semenjak peluncuran Google Play, toko aplikasi sudah jadi sumber penghasilan paling besar perusahaan di luar usaha iklan internetnya. Jumlahnya aplikasi di Google Play sudah meledak sampai 1,5 juta, dibanding dengan 1,2 juta aplikasi untuk pemakai iOS di Apple App Store.
Pada Maret 2015, Google putuskan untuk memisahkan penjualan hardware dari Google Play Store serta masuk ke divisi Google Store kepunyaannya sendiri. Ini berarti Google Play cuma diperuntukkan untuk download serta beli content digital saja.
Pada Oktober 2015, Google Play Store mendapatkan design lagi yang besar , dengan tombol sisi content melengkung, gambar besar untuk produk favorit dibagian atas. Toko aplikasi ini memisahkan, Apps & Games serta Entertain (film, acara TV, buku, majalah serta musik). Seterusnya sisi Entertain bertukar nama jadi "Movies, Music, Books".
Semua ikon untuk serangkaian aplikasi Google Play didesain lagi pada bulan April 2016 hingga mereka bisa share tampilan segitiga yang sama dengan aplikasi Google Play. Pada bulan Mei, perusahaan mengutarakan jika Google Play Store serta aplikasi Android-nya, akan ada di beberapa Chromebook yang berjalan di Chrome OS.
Awal tahun ini, Google menjelaskan jika semua Chromebook yang dikeluarkan pada 2017 akan mempunyai akses ke Google Play. Google terus meningkatkan antarmuka Play Store. Pada November, Google memberikan tambahan sisi Trend yang meliputi tema hangat terbaru di industri hiburan, serta tautan unduhan content yang sesuai.
Saat ini, Google Play Store lumayan banyak jadikan toko pusat buat pemilik Android yang ingin beli aplikasi atau content yang lain. Walau ada banyak toko aplikasi pihak ke-3 yang ada untuk Android, khususnya Appstore Amazon, tidak satupun dari mereka mendulang jumlahnya content yang dipunyai Google Play.
Ini Dia Beberapa aplikasi yang bisa di download di Playstore
- Youtube. Di urutan pertama, ada aplikasi streaming sejuta umat
- Facebook Media sosial yang satu ini memang seperti tidak ada matinya
- Whatsapp Di antara aplikasi chatting yang lain, WA menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh.
- Instagram merupakan media sosial yang dikhususkan untuk berbagi foto-foto terbaik yang kita miliki
- IDNPLAY atau IDN Poker Tempat bermain poker player vs player Online,Yg Peminat nya selalu bertambah
- Clean Master yang sudah terkenal akan kehandalannya dalam membersihkan file-file sampah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.