Kita mengetahui
maksud yang ingin orang sampaikan salah satu bentuknya adalah komunikasi. Kita
berbicara, berdialog menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan kepada
seseorang. Lalu bagaimanakah jika orang tersebut menyimpannya di dalam hati
saja? Percaya atau tidak
jika kita memurnikan hati kita, kita dapat merasakan maksud dari orang lain
terhadap kita tanpa ia harus mengutarakannya.
Dalam sebentuk kata-kata yang di
lontarkan secara nyata dalam bentuk bahasa komunikasi verbal.
Secara tak sengaja
terkadang orang mengutarakan maksud hatinya melalui bentuk-bentuk lain selain
bahasa lisan. Misal ia memberikan perhatian yang begitu tulus terhadap kita,
memberikan suatu benda, tersenyum, marah, keangkuhan, diam, salah tingkah,
ekspresi, sikap, tatapan dan masih banyak lagi.
Namun terkadang kita keliru
mengartikan maksud ketika ia tak pernah mengatakan maksudnya secara langsung.
Makannya ada ijab kabul dalam pernikahan, ada tawar menawar dan ketetapan dalam
berdagang supaya jelas maksud dan tujuan. Nah, tak semua
orang peka untuk memahami maksud dari seseorang bahkan seorang pasang jodoh
yang Tuhan jodohkan saja yang jelas satu hati satu jiwa.
Masih perlu pemahaman,
klarifikasi untuk menyampaikan maksud. Disinilah seninya makna bahasa telepati,
kita bicara dari hati, dari hati yang saling terkoneksi dan saya merasakan itu.
Meski terkadang saya ragu meyakini maksud itu, tapi saya sadar maksudnya
demikian, Jadi cukuplah kita
berbahasa telepati untuk menjaga hati kita yang sama-sama ragu tentang maksud
yang sesungguhnya sudah jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.