Selasa, 06 Mei 2014

   
       
  Kita mengetahui maksud yang ingin orang sampaikan salah satu bentuknya adalah komunikasi. Kita berbicara, berdialog menyampaikan apa yang ingin kita sampaikan kepada seseorang. Lalu bagaimanakah jika orang tersebut menyimpannya di dalam hati saja? Percaya atau tidak jika kita memurnikan hati kita, kita dapat merasakan maksud dari orang lain terhadap kita tanpa ia harus mengutarakannya.
       Dalam sebentuk kata-kata yang di lontarkan secara nyata dalam bentuk bahasa komunikasi verbal.
Secara tak sengaja terkadang orang mengutarakan maksud hatinya melalui bentuk-bentuk lain selain bahasa lisan. Misal ia memberikan perhatian yang begitu tulus terhadap kita, memberikan suatu benda, tersenyum, marah, keangkuhan, diam, salah tingkah, ekspresi, sikap, tatapan dan masih banyak lagi.
     Namun terkadang kita keliru mengartikan maksud ketika ia tak pernah mengatakan maksudnya secara langsung. Makannya ada ijab kabul dalam pernikahan, ada tawar menawar dan ketetapan dalam berdagang supaya jelas maksud dan tujuan. Nah, tak semua orang peka untuk memahami maksud dari seseorang bahkan seorang pasang jodoh yang Tuhan jodohkan saja yang jelas satu hati satu jiwa.
     Masih perlu pemahaman, klarifikasi untuk menyampaikan maksud. Disinilah seninya makna bahasa telepati, kita bicara dari hati, dari hati yang saling terkoneksi dan saya merasakan itu. Meski terkadang saya ragu meyakini maksud itu, tapi saya sadar maksudnya demikian, Jadi cukuplah kita berbahasa telepati untuk menjaga hati kita yang sama-sama ragu tentang maksud yang sesungguhnya sudah jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.